Kamis, 25 Oktober 2012

Laporan ANALISIS PERTUMBUHAN IKAN NILA





ANALISIS PERTUMBUHAN IKAN NILA
(Oreochromis niloticus)
(Laporan Praktikum Biologi Perikanan)



Oleh
Surya Edma Syaputra
1114111051

Asisten :
Ahmad Fauzy
1014111001







JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012


ANALISIS PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
                                                              Oleh:
Surya Edma Syaputra
1114111051

 


ABSTRAK


Umumnya semua ikan itu tumbuh dengan sendirinya, sampai pada saat pertumbuhan sangat bergantung terhadap suhu, lingkungan maupungenetik. Tujuan dari praktikum ini adalah Mengetahui perkembangan yang dialami ikan melalui analisis parameter panjang, berat dan morfologi ikan. Memprediksi pola perkembangan ikan, faktor kondisi dan kelompok umur. Dan sekaligus menduga pola perkembangan populasi ikan. Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatantentang pengukuran dari panjang ikan, berat ikan dan tingkat kematangan gonad. Dilakukan pada hari Rabu tanggal 10 Oktober 2012 pukul 08.00-10.00 WIB bertempat di Laboratorium Perikanan di Gedung K Fakultas Pertanian. Hubungan panjang dan berat ikan memberikan suatu petunjuk keadaan baik itu dari kondisi ikan itu sendiri dan kondisi luar yang berhubungan dengan ikan tersebut.
Keyword : ikan nila, panjang tubuh, berat tubuh, fekunditas, mortalitas dan faktor kondisi.




  I.      Pendahuluan

Pada umumnya, ikan mengalami pertumbuhan secara terus menerus sepanjang hidupnya. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhanmerupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam dunia perikanan dikarenakan pertumbuhan menjadi indicator bagi kesehatan individu dan populasi yang baik bagi ikan. Dalam istilah sederhana pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu, akan tetapi kalau kita lihat lebih lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor luar yang utama mempengaruhi pertumbuhan seperti suhu air, kandungan oksigen terlarut dan ammonia, salinitas dan fotoperiod. Faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama dengan faktor-faktor lainnya seperti kompetisi, jumlah dan kualitas makanan, umur dan tingkat kematian mempengaruhi laju pertumbuhan ikan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat penting dalam mempengaruhi laju pertumbuhan.
Sedangkan menurut Fujaya (1999) Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetic, hormone, dan lingkungan (zat hara). Ketiga faktor tersebut bekerja saling mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi untuk mengendalikan perkembangan ikan.
Hubungan panjang dan berat ikan memberikan suatu petunjuk keadaan ikan baik itu dari kondisi ikan itu sendiri dan kondisi luar yang berhubungan dengan ikan tersebut. Diantaranya adalah keturunan,sex, umur, parasit dan penyakit. Pada keturunan yang berasal dari alam sangat sulit di control, untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan pertumbuhan yang berbeda pada tingkat umuur dimana waktu muda pertumbuhan cepat, dan ketika tua menjadi lamban, dan parasit dan penyakit sangat mempengaruhi bila yang diserang adalah organ-organ pencernaan. Faktor luar yang utama adalah makanan dan suhu perairan makanan dengan kendungan nutrisi yang baik akan menunjang pertumbuhan dari ikan tersebut sedangkan suhu akan mempengarihi prooses kimiawi tubuh (Effendie, 2002).
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui perkembangan yang dialami ikan melalui analisis parameter panjang, berat dan morfologi ikan. Memprediksi pola perkembangan ikan, faktor kondisi, kelompok umur. Dan sekaligus menduga pola perkembangan populasi ikan.


II.    Metodelogi

a.      Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Perairan kali ini  membahas tentang Analisis Pertumbuhan Ikan Nila dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2012 pukul 08.00-10.00 WIB di Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

b.      Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
a.      Penggaris
b.      Timbangan
c.      Kertas label
d.      Timbangan berskala 0,01 gram
e.      Jarum pentul,
f.       Botol film
g.      Alat bedah
h.      Kantong plastik
i.       Alat tulis
j.       Benang jahit
k.      Spidol permanen
l.       Kain lap
m.    Tissue.

Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
a.      Ikan nila (Oreochromis niloticus)
b.      Formalin 4%.

 III.  Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1.      Ikan nila yang akan diamati disiapkan di atas baki;
2.      Dikeringkan dengan tissue;
3.      Diberi nomor pada masing-masing ikan, sebaiknya ikan dipingsankan terlebih dahulu;
4.      Diukur panjang total ikan, panjang baku, serta panjang cagak masing-masing ikan;
5.      Ditimbang masing-masing berat ikan yang diamati;
6.      Diperhatikan morfologi ikan yang diamati mulai dari bentuk tubuh, posisi mulut, serta kelengkapan siripnya (mencatat rumus sirip-siripnya);
7.      Ditentukan jenis kelamin ikan preparat;
8.      Diambil dua sisik setiap ikan yang berada di atas linea lateralis dan di belakang operculum menggunakan pinset lalu disimpan ke dalam botol film berlabel;
9.      Diamati setiap sirip ikan, yaitu dorsal, pectoral, ventral, anal, dan caudal, dicatat rumus dan jumlahnya;
10.   Ikan dibedah dari anus hingga bagian belakang operculum, dibuka lapisan daging ikan yang telah digunting agar terlihat isi perut;
11.   Ikan yang telah dibedah digambar;
12.   Diambil gonadnya, dicocokkan dengan jenis kelamin dan ditentukan tingkat kematangan gonad masing-masing ikan;
13.   Gonad disimpan pada botol film berlabel;
14.   Diuraikan usus yang menggulung dan direntangkan, kemudian panjang usus diukur dengan menggunakan penggaris lalu usus dimasukkan ke dalam botol film yang telah diberi label (sebelumnya di kedua ujung usus diikat dengan benang jahit);
15.   Diberikan larutan formalin 4% pada masing-masing botol film yang berisi gonad dan usus hingga keduanya berada dalam posisi tenggelam lalu ditutup rapat kemudian disimpan.

III.       Hasil dan Pembahasan

1.      Pertumbuhan Panjang Ikan Nila
Tabel 1. Pertumbuhan Panjang Ikan Nila.
selang kelas
Fi
Xi
Log fi
∆log fi

167-173
3
170
0,4771


174-180
12
177
1,0791
0,6020

181-187
8
184
0,9030
-0,1760

188-194
16
191
1,2041
0,3010
195-201
12
198
1,0791
-0,1249
1 cohort
202-208
2
205
0,3010
-0,7781

209-215
3
212
0,4771
0,1760

Jumlah
56
1337
1,7481
1,271

Grafik 1. Sebaran Ukuran Panjang Ikan Nila.

Pertumbuhan  berat total ikan nila ini diambil dari berat ikan nila jantan dan betina. Dari grafik terlihat bahwa panjang tertinggi adalah pada frekuensi 188-194.. Terdapat 1 cohort mulai dari ∆ Log fi 0,3010; -0,1249; dan -0,7781.

a.     Pertumbuhan Panjang Ikan Nila Jantan
Tabel 2. Pertumbuhan Panjang Ikan Nila Jantan.
selang kelas
fi
Xi
Log fi
∆log fi

167-175
1
171
0


176-184

180

0

185-193
3
189
0,4771
0,4771
194-202
7
198
0,8450
0,3679

 cohort
203-211
2
207
0,3010
-0,5440

212-220
2
216
0,3010
0

Jumlah
15
1161
1,9242



Grafik 2. Sebaran Ukuran Panjang Ikan Nila Jantan.

Pada grafik panjang ikan nila jantan diketahui bahwa pertumbuhan ikan yang paling banyak terdapat pada ukuran panjang kelas 194-202 mm, dan yang paling sedikit terdapat pada ukuran panjang kelas 176-184 mm dan panjang kelas 185-211 mm. Terdapat 1 cohort mulai dari ∆ Log fi 0,4771; 0,3679; dan -0,5440.
b.    Pertumbuhan Panjang Ikan Nila Betina
Tabel 3. Pertumbuhan Panjang Ikan Nila betina.
selang kelas
Fi
xi
log fi
∆log fi

170-174
2
172
0,3010


175-179
1
177
0
-0,3010

180-184
11
182
1,0413
1,0413

185-189
7
187
0,8450
-0,1962

190-194
14
192
1,1461
0,3010
195-199
5
197
0,6989
-0,4471
Cohort
200-204
1
202
0
-0,6989

Jumlah
41
1309
4,0326
4,0326



Grafik 3. Sebaran Ukuran Panjang Ikan Nila Betina.

Data di atas dapat diketahui bahwa pertumbuhan ikan yang paling banyak terdapat pada ukuran panjang kelas 190-194 mm, dan yang paling sedikit terdapat pada selang kelas 200-204 mm. Terdapat 1 cohort mulai dari ∆ Log fi0,3010; -0,4471; dan -0,6989.

2.      Pertumbuhan Berat Ikan Nila
Tabel 4. Pertumbuhan Berat Ikan Nila.
Selang Kelas
fi
Xi
log fi
∆log fi

84-149
38
116,5
1,5797

150-215
182,5
-
-1,5797

216-281
248,5
-
0

282-347
5
314,5
0,6989
0,6989
348-413
5
380,5
0,6989
0
  cohort
414-479
4
446,5
0,6020
-0,0969

480-54
4
512,5
0,6020
0

Jumlah
56
2201,5
4,1818
3,5797


Grafik 4. Pertumbuhan Berat Ikan Nila

Data di atas dapat diketahui bahwa pertumbuhan ikan yang paling tinggi terdapat pada selang kelas 84-149, dan yang paling sedikit terdapat pada selang kelas 150-215 . Terdapat 1 cohort mulai dari ∆ Log fi 0,6989; 0; dan -0,0969.


a.    Pertumbuhan Berat Ikan Nila Jantan
Tabel 5. Pertumbuhan Berat Ikan Nila Jantan.
Selang kelas
Fi
Xi
Log Fi
∆Log Fi
114-200
5
157
0,6989

201-287
0
244
 -
-0,6989
288-374
2
331
0,3010
0,3010
375-461
4
418
0,6020
0,3010
462-548
4
505
0,6020
0

Grafik 5. Pertumbuhan Berat Ikan Nila Jantan.

Data di atas dapat diketahui bahwa pertumbuhan ikan yang paling tinggi terdapat pada selang kelas 114-200, dan yang paling sedikit terdapat pada selang kelas 201-287. Dan pada Pertumbuhan Berat Ikan Nila jantan tidak ada Cohort nya.


b.    Pertumbuhan Berat Ikan Nila Betina
Tabel 6. Pertumbuhan Berat Ikan Nila Betina
Selang kelas
Fi
Xi
Log Fi
∆Log Fi
84-149
33
116,5
1,5185

150-215
0
182,5

-1,518
216-281
0
248,5

0
282-347
4
314,5
0,6020
0,6020
348-413
4
380,5
0,6020
0


Grafik 6. Pertumbuhan Berat Ikan Nila Betina

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan ikan yang paling tinggi terdapat pada selang kelas 88-149, dan yang paling sedikit terdapat pada selang kelas 150-281. Dan pada Pertumbuhan Berat Ikan Nila Betina pun tidak ada Cohort nya.


3.      Hubungan Panjang dan Berat Ikan Nila
Grafik 7. Hubungan Panjang dan Berat Ikan Nila.

Berdasarkan grafik diatas, terbilang hasil yang didapat yaitu menjelaskan hubungan Allometrik Positif (b>3) dimana pertambahan berat lebih dominan daripada pertambahan panjang. Ini bisa saja disebabkan pakan yang diterima mencukupi kebutuhan pakan ikan tsb. Koefisien yang didapat Y= 4,1723x-7,2897. Artinya, ikan nila tersebut gemuk.

a.    Hubungan Panjang dan Berat Ikan Nila Jantan

Tabel 8.Hubungan Panjang dan Berat Ikan Nila Jantan

Berdasarkan grafik diatas, terbilang hasil yang didapat yaitu menjelaskan hubungan Allometrik Positif (b>3) dimana pertambahan berat lebih dominan daripada pertambahan panjang. Disebabkan pakan yang diterima ikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ikan, atau bisa disebut ikan ini memiliki cakupan makanan yang lebih. Koefisiennya Y= 3,1038x-4,648. Artinya, ikan nila tersebut gemuk.

b.    Hubungan Panjang dan Berat Ikan Nila Betina
Grafik 9. Hubungan Panjang dan Berat Ikan Nila Betina.

Berdasarkan grafik diatas, terbilang hasil yang didapat yaitu menjelaskan hubungan Allometrik Negative (b<3) dimana pertambahan panjang lebih dominan daripada pertambahan berat. Ini bisa saja disebabkan pakan yang kurang cukup diterima oleh ikan. Koefisien yang didapat Y= = -1,5743x-5,6818. Artinya, ikan nila tersebut kurus.


4.     Faktor Kondisi
a.   
Faktor Kondisi Ikan Nila
Grafik 10. Faktor Kondisi Ikan Nila

Dari hasil yang didapat berdasarkan table, nilai b< 1, yaitu Y= 0,0126x+0,3834. Sedangkan R2=0,8621 Jadi faktor kondisi ikan nila tersebut adalah dalam kondisi kurus.


b.    Faktor Kondisi Ikan Nila Jantan
Grafik 11. Faktor Kondisi Ikan Nila Jantan.

Dari hasil yang didapat berdasarkan table, nilai b< 1, yaitu Y= 0,0113x+0,5977. Dan R2=0,7365 Jadi faktor kondisi ikan nila jantan tersebut adalah dalam kondisi kurus.

c.   
Faktor Kondisi Ikan Nila Betina
Grafik 12. Faktor Kondisi Ikan Nila Betina.

Dari hasil yang didapat berdasarkan table, nilai b< 1, yaitu Y= 0,016x-0,0298. Dan R2=0,9414. Jadi faktor kondisi ikan nila betina tersebut adalah dalam kondisi kurus.

IV.      KESIMPULAN  DAN SARAN
a.     Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
A.    Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetik, hormon dan lingkungan (zat hara).
B.    Hubungan panjang dan berat pada ikan nila jantan dan betina adalah hubungan allometrik positif dan negative.
C.   Pada ikan Nila jantan pertumbuhan panjang tubuh dominan dan memiliki kondisi tubuh gemuk.
D.   Walaupun ikan berada dalam satu kolam yang sama,berat tubuh dan panjang tubuh ikan nila tersebar tidak merata.
E.    Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor dalam: keturunan, dan faktor luar: jenis kelamin dan faktor lingkungan



b.     Saran

Adapun saran dalam melasanakan praktikum ini adalah :
A.    Praktikum ini membutuhkan koordinasi yang baik antara prakatikan dan asdos, praktikan sangat mengharapkan komunikasi yang baik dari asdos penanggung jawab kelompok.
B.    Praktikan mengharapkan kelengkapan dari alat yang digunakan dalam praktikum, agar praktikum pun dapat berjalan dengan efektif.




DAFTAR PUSTAKA

Arie, Usni.1999. Pembenihan dan Pembesaran Nila. Penebar Swadaya. Jakarta.
Effendi. 1997.Biologi Perikanan.              IPB PRESS : Bogor
Kordii, K. MGH.2000. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang
     M.Gufran H, Kordi K. 1997.Budidaya ikan nila. Dahara prize. Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar