ANALISIS PERTUMBUHAN IKAN NILA
(Oreochromis niloticus)
(Laporan Praktikum Biologi
Perikanan)
Oleh
Surya Edma Syaputra
1114111051
Asisten :
Ahmad Fauzy
1014111001
JURUSAN BUDIDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
ANALISIS
PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Oleh:
Surya
Edma Syaputra
1114111051
ABSTRAK
Umumnya semua ikan itu tumbuh dengan sendirinya,
sampai pada saat pertumbuhan sangat bergantung terhadap suhu, lingkungan
maupungenetik. Tujuan dari praktikum ini adalah Mengetahui perkembangan yang
dialami ikan melalui analisis parameter panjang, berat dan morfologi ikan.
Memprediksi pola perkembangan ikan, faktor kondisi dan kelompok umur. Dan
sekaligus menduga pola perkembangan populasi ikan. Pada praktikum kali ini
dilakukan pengamatantentang pengukuran dari panjang ikan, berat ikan dan
tingkat kematangan gonad. Dilakukan pada hari Rabu tanggal 10 Oktober 2012
pukul 08.00-10.00 WIB bertempat di Laboratorium Perikanan di Gedung K Fakultas
Pertanian. Hubungan panjang dan berat ikan memberikan suatu petunjuk keadaan
baik itu dari kondisi ikan itu sendiri dan kondisi luar yang berhubungan dengan
ikan tersebut.
Keyword
: ikan nila, panjang tubuh, berat tubuh, fekunditas, mortalitas dan faktor
kondisi.
I.
Pendahuluan
Pada umumnya,
ikan mengalami pertumbuhan secara terus menerus sepanjang hidupnya. Hal ini
yang menyebabkan pertumbuhanmerupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam
dunia perikanan dikarenakan pertumbuhan menjadi indicator bagi kesehatan
individu dan populasi yang baik bagi ikan. Dalam istilah sederhana pertumbuhan
dapat dirumuskan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu
waktu, akan tetapi kalau kita lihat lebih lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu
merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor yang
mempengaruhinya. Faktor luar yang utama mempengaruhi pertumbuhan seperti suhu
air, kandungan oksigen terlarut dan ammonia, salinitas dan fotoperiod. Faktor-faktor
tersebut berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama dengan faktor-faktor
lainnya seperti kompetisi, jumlah dan kualitas makanan, umur dan tingkat
kematian mempengaruhi laju pertumbuhan ikan. Salah satu faktor lingkungan yang
sangat penting dalam mempengaruhi laju pertumbuhan.
Sedangkan menurut Fujaya (1999) Pertumbuhan adalah
pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi faktor
genetic, hormone, dan lingkungan (zat hara). Ketiga faktor tersebut bekerja
saling mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi
untuk mengendalikan perkembangan ikan.
Hubungan panjang dan berat ikan memberikan suatu
petunjuk keadaan ikan baik itu dari kondisi ikan itu sendiri dan kondisi luar
yang berhubungan dengan ikan tersebut. Diantaranya adalah keturunan,sex, umur,
parasit dan penyakit. Pada keturunan yang berasal dari alam sangat sulit di
control, untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan
pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan pertumbuhan yang berbeda pada
tingkat umuur dimana waktu muda pertumbuhan cepat, dan ketika tua menjadi
lamban, dan parasit dan penyakit sangat mempengaruhi bila yang diserang adalah
organ-organ pencernaan. Faktor luar yang utama adalah makanan dan suhu perairan
makanan dengan kendungan nutrisi yang baik akan menunjang pertumbuhan dari ikan
tersebut sedangkan suhu akan mempengarihi prooses kimiawi tubuh (Effendie,
2002).
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui
perkembangan yang dialami ikan melalui analisis parameter panjang, berat dan
morfologi ikan. Memprediksi pola perkembangan ikan, faktor kondisi, kelompok
umur. Dan sekaligus menduga pola perkembangan populasi ikan.
II. Metodelogi
a. Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi
Perairan kali ini membahas tentang
Analisis Pertumbuhan Ikan
Nila dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2012 pukul 08.00-10.00 WIB di Laboratorium
Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
b. Alat dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
a.
Penggaris
b.
Timbangan
c.
Kertas
label
d.
Timbangan
berskala 0,01 gram
e.
Jarum
pentul,
f.
Botol
film
g.
Alat
bedah
h. Kantong plastik
i. Alat tulis
j. Benang jahit
k. Spidol permanen
l. Kain lap
m. Tissue.
Sedangkan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah:
a. Ikan nila (Oreochromis niloticus)
b. Formalin 4%.
III. Prosedur Kerja
Adapun prosedur
kerja pada praktikum kali ini
adalah sebagai berikut:
1. Ikan nila yang akan diamati disiapkan
di atas baki;
2. Dikeringkan dengan tissue;
3. Diberi nomor pada masing-masing ikan,
sebaiknya ikan dipingsankan terlebih dahulu;
4. Diukur panjang total ikan, panjang
baku, serta panjang cagak masing-masing ikan;
5. Ditimbang masing-masing berat ikan
yang diamati;
6. Diperhatikan morfologi ikan yang
diamati mulai dari bentuk tubuh, posisi mulut, serta kelengkapan siripnya
(mencatat rumus sirip-siripnya);
7. Ditentukan jenis kelamin ikan
preparat;
8. Diambil dua sisik setiap ikan yang
berada di atas linea lateralis dan di belakang operculum menggunakan pinset
lalu disimpan ke dalam botol film berlabel;
9. Diamati setiap sirip ikan, yaitu
dorsal, pectoral, ventral, anal, dan caudal, dicatat rumus dan jumlahnya;
10. Ikan dibedah dari anus hingga bagian
belakang operculum, dibuka lapisan daging ikan yang telah digunting agar
terlihat isi perut;
11. Ikan yang telah dibedah digambar;
12. Diambil gonadnya, dicocokkan dengan
jenis kelamin dan ditentukan tingkat kematangan gonad masing-masing ikan;
13. Gonad disimpan pada botol film
berlabel;
14. Diuraikan usus yang menggulung dan
direntangkan, kemudian panjang usus diukur dengan menggunakan penggaris lalu
usus dimasukkan ke dalam botol film yang telah diberi label (sebelumnya di
kedua ujung usus diikat dengan benang jahit);
15. Diberikan larutan formalin 4% pada
masing-masing botol film yang berisi gonad dan usus hingga keduanya berada
dalam posisi tenggelam lalu ditutup rapat kemudian disimpan.
III.
Hasil
dan Pembahasan
1. Pertumbuhan Panjang Ikan Nila
Tabel 1. Pertumbuhan Panjang Ikan Nila.
selang kelas
|
Fi
|
Xi
|
Log fi
|
∆log fi
|
|
167-173
|
3
|
170
|
0,4771
|
|
|
174-180
|
12
|
177
|
1,0791
|
0,6020
|
|
181-187
|
8
|
184
|
0,9030
|
-0,1760
|
|
188-194
|
16
|
191
|
1,2041
|
0,3010
|
|
195-201
|
12
|
198
|
1,0791
|
-0,1249
|
1 cohort
|
202-208
|
2
|
205
|
0,3010
|
-0,7781
|
|
209-215
|
3
|
212
|
0,4771
|
0,1760
|
|
Jumlah
|
56
|
1337
|
1,7481
|
1,271
|
|
Grafik 1. Sebaran Ukuran Panjang Ikan
Nila.
Pertumbuhan berat total ikan nila ini diambil dari berat
ikan nila jantan dan betina. Dari grafik terlihat bahwa panjang tertinggi
adalah pada frekuensi 188-194..
Terdapat 1 cohort mulai dari ∆ Log fi 0,3010; -0,1249; dan -0,7781.
a. Pertumbuhan Panjang Ikan Nila Jantan
Tabel 2. Pertumbuhan
Panjang Ikan Nila Jantan.
selang kelas
|
fi
|
Xi
|
Log fi
|
∆log fi
|
|
167-175
|
1
|
171
|
0
|
|
|
176-184
|
|
180
|
|
0
|
|
185-193
|
3
|
189
|
0,4771
|
0,4771
|
|
194-202
|
7
|
198
|
0,8450
|
0,3679
|
cohort
|
203-211
|
2
|
207
|
0,3010
|
-0,5440
|
|
212-220
|
2
|
216
|
0,3010
|
0
|
|
Jumlah
|
15
|
1161
|
1,9242
|
|
|
Grafik
2. Sebaran Ukuran Panjang Ikan Nila Jantan.
Pada grafik
panjang ikan nila jantan
diketahui bahwa pertumbuhan ikan yang paling banyak terdapat pada ukuran
panjang kelas 194-202 mm, dan yang paling sedikit terdapat pada ukuran panjang
kelas 176-184 mm dan panjang kelas 185-211 mm. Terdapat 1 cohort mulai dari ∆
Log fi 0,4771; 0,3679; dan -0,5440.
b.
Pertumbuhan Panjang Ikan Nila Betina
Tabel 3. Pertumbuhan
Panjang Ikan Nila betina.
selang kelas
|
Fi
|
xi
|
log fi
|
∆log fi
|
|
170-174
|
2
|
172
|
0,3010
|
|
|
175-179
|
1
|
177
|
0
|
-0,3010
|
|
180-184
|
11
|
182
|
1,0413
|
1,0413
|
|
185-189
|
7
|
187
|
0,8450
|
-0,1962
|
|
190-194
|
14
|
192
|
1,1461
|
0,3010
|
|
195-199
|
5
|
197
|
0,6989
|
-0,4471
|
Cohort
|
200-204
|
1
|
202
|
0
|
-0,6989
|
|
Jumlah
|
41
|
1309
|
4,0326
|
4,0326
|
|
Grafik 3. Sebaran Ukuran Panjang Ikan Nila Betina.
Data di atas dapat diketahui bahwa
pertumbuhan ikan yang paling banyak terdapat pada ukuran panjang kelas 190-194
mm, dan yang paling sedikit terdapat pada selang kelas 200-204 mm. Terdapat 1 cohort mulai
dari ∆ Log fi0,3010; -0,4471;
dan -0,6989.
2. Pertumbuhan
Berat Ikan Nila
Tabel
4. Pertumbuhan Berat Ikan Nila.
Selang
Kelas
|
fi
|
Xi
|
log
fi
|
∆log
fi
|
|
84-149
|
38
|
116,5
|
1,5797
|
|
|
150-215
|
182,5
|
-
|
-1,5797
|
|
|
216-281
|
248,5
|
-
|
0
|
|
|
282-347
|
5
|
314,5
|
0,6989
|
0,6989
|
|
348-413
|
5
|
380,5
|
0,6989
|
0
|
cohort
|
414-479
|
4
|
446,5
|
0,6020
|
-0,0969
|
|
480-54
|
4
|
512,5
|
0,6020
|
0
|
|
Jumlah
|
56
|
2201,5
|
4,1818
|
3,5797
|
|
Grafik
4. Pertumbuhan Berat Ikan Nila
Data di atas dapat diketahui bahwa
pertumbuhan ikan yang paling tinggi terdapat
pada selang
kelas 84-149, dan yang paling sedikit terdapat pada selang kelas 150-215 . Terdapat 1 cohort
mulai dari ∆ Log fi 0,6989; 0; dan -0,0969.
a. Pertumbuhan
Berat Ikan Nila Jantan
Tabel
5. Pertumbuhan Berat Ikan Nila Jantan.
Selang kelas
|
Fi
|
Xi
|
Log Fi
|
∆Log Fi
|
114-200
|
5
|
157
|
0,6989
|
|
201-287
|
0
|
244
|
-
|
-0,6989
|
288-374
|
2
|
331
|
0,3010
|
0,3010
|
375-461
|
4
|
418
|
0,6020
|
0,3010
|
462-548
|
4
|
505
|
0,6020
|
0
|
Grafik
5. Pertumbuhan Berat Ikan Nila Jantan.
Data di atas dapat diketahui bahwa
pertumbuhan ikan yang paling tinggi
terdapat pada selang
kelas 114-200, dan yang paling sedikit terdapat pada selang kelas 201-287. Dan pada Pertumbuhan
Berat Ikan Nila jantan tidak ada Cohort nya.
b. Pertumbuhan
Berat Ikan Nila Betina
Tabel
6. Pertumbuhan Berat Ikan Nila Betina
Selang kelas
|
Fi
|
Xi
|
Log Fi
|
∆Log Fi
|
84-149
|
33
|
116,5
|
1,5185
|
|
150-215
|
0
|
182,5
|
|
-1,518
|
216-281
|
0
|
248,5
|
|
0
|
282-347
|
4
|
314,5
|
0,6020
|
0,6020
|
348-413
|
4
|
380,5
|
0,6020
|
0
|
Grafik
6. Pertumbuhan Berat Ikan Nila Betina
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan
ikan yang paling tinggi
terdapat pada selang
kelas 88-149, dan yang paling sedikit terdapat pada selang kelas 150-281. Dan pada
Pertumbuhan Berat Ikan Nila Betina pun tidak ada Cohort nya.
3. Hubungan
Panjang dan Berat Ikan Nila
Grafik
7. Hubungan Panjang dan Berat Ikan Nila.
Berdasarkan
grafik diatas, terbilang hasil yang didapat yaitu menjelaskan hubungan
Allometrik Positif (b>3) dimana pertambahan berat lebih dominan daripada
pertambahan panjang. Ini bisa saja disebabkan pakan yang diterima mencukupi
kebutuhan pakan ikan tsb. Koefisien yang didapat Y= 4,1723x-7,2897. Artinya, ikan nila tersebut gemuk.
a. Hubungan
Panjang dan Berat Ikan Nila Jantan
Tabel 8.Hubungan Panjang dan Berat
Ikan Nila Jantan
Berdasarkan
grafik diatas, terbilang hasil yang didapat yaitu menjelaskan hubungan
Allometrik Positif (b>3) dimana pertambahan berat lebih dominan daripada
pertambahan panjang. Disebabkan pakan yang diterima ikan sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh ikan, atau bisa disebut ikan ini memiliki cakupan makanan yang
lebih. Koefisiennya Y=
3,1038x-4,648. Artinya, ikan nila tersebut gemuk.
b. Hubungan
Panjang dan Berat Ikan Nila Betina
Grafik
9. Hubungan Panjang dan Berat Ikan Nila Betina.
Berdasarkan
grafik diatas, terbilang hasil yang didapat yaitu menjelaskan hubungan
Allometrik Negative (b<3) dimana pertambahan panjang lebih dominan daripada
pertambahan berat. Ini bisa saja disebabkan pakan yang kurang cukup diterima
oleh ikan. Koefisien yang didapat
Y= = -1,5743x-5,6818. Artinya, ikan nila tersebut kurus.
4. Faktor Kondisi
a.
Faktor Kondisi Ikan Nila
Faktor Kondisi Ikan Nila
Grafik 10. Faktor Kondisi Ikan Nila
Dari hasil yang didapat berdasarkan table,
nilai b< 1, yaitu Y= 0,0126x+0,3834. Sedangkan R2=0,8621 Jadi
faktor kondisi ikan nila tersebut adalah dalam kondisi kurus.
b. Faktor
Kondisi Ikan Nila Jantan
Grafik 11. Faktor Kondisi Ikan Nila
Jantan.
Dari hasil yang didapat berdasarkan
table, nilai b< 1, yaitu Y= 0,0113x+0,5977. Dan R2=0,7365 Jadi
faktor kondisi ikan nila jantan tersebut adalah dalam kondisi kurus.
c.
Faktor Kondisi Ikan Nila Betina
Faktor Kondisi Ikan Nila Betina
Grafik 12. Faktor Kondisi Ikan Nila
Betina.
Dari hasil yang didapat berdasarkan
table, nilai b< 1, yaitu Y= 0,016x-0,0298. Dan R2=0,9414. Jadi
faktor kondisi ikan nila betina tersebut adalah dalam kondisi kurus.
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan
bahwa :
A. Pertumbuhan
adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi
faktor genetik, hormon dan lingkungan (zat hara).
B. Hubungan
panjang dan berat pada ikan nila jantan dan betina adalah hubungan allometrik
positif dan negative.
C. Pada
ikan Nila jantan pertumbuhan panjang tubuh dominan dan memiliki kondisi tubuh
gemuk.
D. Walaupun
ikan berada dalam satu kolam yang sama,berat tubuh dan panjang tubuh ikan nila
tersebar tidak merata.
E.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor
dalam: keturunan, dan faktor luar: jenis kelamin dan faktor lingkungan
b. Saran
Adapun saran
dalam melasanakan praktikum ini
adalah :
A. Praktikum
ini membutuhkan koordinasi yang baik antara prakatikan dan asdos, praktikan
sangat mengharapkan komunikasi yang baik dari asdos penanggung jawab kelompok.
B. Praktikan
mengharapkan kelengkapan dari alat yang digunakan dalam praktikum, agar
praktikum pun dapat berjalan dengan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Arie, Usni.1999. Pembenihan
dan Pembesaran Nila. Penebar Swadaya. Jakarta.
Effendi.
1997.Biologi Perikanan. IPB PRESS : Bogor
Kordii, K. MGH.2000. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang
M.Gufran H, Kordi K. 1997.Budidaya ikan nila. Dahara prize.
Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar